Sejarah Bahasa Indonesia, Jejak Perjalanan Menuju Identitas Bangsa

sejarah Bahasa

Online-uttarakhand.com – Pernahkah anda bertanya,tanya, bagaimana sebuah bahasa bisa menyatukan jutaan jiwa dari Sabang sampai Merauke? Pertanyaan ini bukan sekadar retoris, melainkan mengantar kita untuk menyelami sejarah Bahasa, sebuah perjalanan panjang yang bukan hanya soal kata dan kalimat, tapi juga tentang identitas, perjuangan, hingga cita-cita kemerdekaan.

Dalam artikel ini, mari telusuri jejak sejarah bahasa Indonesia, dari asal-usulnya hingga perannya di kancah dunia!

Asal Usul Bahasa, Dari Bahasa Melayu ke Bahasa Indonesia

Sebelum di sebut sebagai bahasa Indonesia, bahasa nasional yang kita gunakan saat ini sebenarnya berakar dari bahasa Melayu. Bahasa ini sudah lama menjadi lingua franca atau bahasa penghubung di wilayah Asia Tenggara sejak abad ke,7.

Dalam catatan sejarah, bahasa Melayu telah di gunakan sebagai bahasa perdagangan dan kebudayaan, bahkan pada masa kejayaan Kerajaan Sriwijaya. Pada zaman itu, bahasa Melayu di pakai dalam penyebaran ajaran Buddha, terutama dalam kitab,kitab pelajaran agama. Bahasa ini juga di gunakan oleh para pedagang asing yang datang dari berbagai penjuru dunia, termasuk dari Tiongkok, India, hingga Timur Tengah.

Hal ini membuat bahasa Melayu semakin di terima oleh masyarakat Nusantara karena kemudahannya dalam di pahami serta tidak mengenal sistem tingkat tutur seperti halnya bahasa Jawa atau Sunda. Sejarah bahasa pun mencatat, penyebaran agama Islam turut mendorong meluasnya penggunaan bahasa Melayu.

Pesantren, masjid, dan pusat,pusat pendidikan Islam mulai mengajarkan berbagai ilmu dalam bahasa ini. Dari sinilah, bahasa Melayu secara perlahan menjadi bahasa pemersatu di wilayah kepulauan Nusantara.

Peran Bahasa dalam Membangun Kesadaran Nasional

Tidak hanya sebagai alat komunikasi, bahasa juga menjadi alat perjuangan. Di awal abad ke,20, ketika semangat nasionalisme mulai tumbuh, bahasa Melayu memainkan peran penting dalam membangun kesadaran persatuan. Para pemuda dari berbagai daerah menggunakan bahasa ini sebagai bahasa komunikasi dalam kongres dan pergerakan kemerdekaan.

Pada tahun 1926, tokoh muda bernama M. Tabrani mengusulkan agar bahasa Melayu di ganti sebutannya menjadi “bahasa Indonesia.” Gagasan ini di terima dengan antusias, dan menjadi bagian penting dalam sejarah bahasa Indonesia. Dua tahun kemudian, pada momen bersejarah Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928, para pemuda menyatakan satu bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

Dengan pernyataan ini, bahasa Indonesia lahir tidak hanya sebagai alat komunikasi, tetapi juga sebagai simbol identitas nasional yang menyatukan berbagai latar belakang etnis, budaya, dan suku bangsa di Indonesia.

Baca juga: Jangan Lewatkan! Ini Dia Kisah Heroik Perang Pattimura

Bahasa Indonesia dalam Sistem Kenegaraan

Setelah Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, bahasa Indonesia semakin diperkuat kedudukannya sebagai bahasa resmi negara. Dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 36 secara tegas disebutkan bahwa bahasa negara ialah bahasa Indonesia. Momen pembacaan teks Proklamasi yang menggunakan bahasa Indonesia menjadi tonggak penting dalam sejarah bahasa nasional.

Sejak saat itu, bahasa Indonesia digunakan dalam dokumen,dokumen resmi kenegaraan, sistem pendidikan, hukum, dan administrasi publik. Bahasa ini menjadi alat utama dalam membangun sistem pemerintahan yang inklusif dan merata di seluruh Indonesia.

Lebih dari itu, bahasa Indonesia juga menjadi alat komunikasi antardaerah yang sangat efektif, menghindarkan konflik linguistik di tengah masyarakat yang majemuk. Tanpa adanya bahasa nasional yang tunggal, kesalahpahaman dan disintegrasi sangat mungkin terjadi.

Perjalanan Bahasa Indonesia ke Kancah Internasional

Seiring perkembangan zaman, bahasa Indonesia mulai menempuh jalan untuk menjadi bahasa internasional. Salah satu tonggaknya adalah Kongres Internasional IX Bahasa Indonesia yang diselenggarakan pada tahun 2018. Kongres ini mempertegas komitmen negara untuk memajukan bahasa Indonesia agar dapat diterima secara luas di dunia internasional.

Berbagai upaya pun dilakukan. Pemerintah membentuk program pengajaran bahasa Indonesia untuk penutur asing (BIPA), menerbitkan buku,buku pelajaran bahasa Indonesia di berbagai negara, serta mengirimkan tenaga pengajar ke luar negeri. Bahkan, berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, pasal 44 menegaskan bahwa bahasa Indonesia harus dikembangkan menjadi bahasa internasional.

Perjalanan ini bukan hanya kebanggaan, tetapi juga bukti bahwa sejarah bahasa Indonesia tak berhenti di dalam negeri, melainkan terus berkembang hingga ke panggung global.

Sejarah Bahasa, Cermin Identitas dan Harapan Bangsa

Menelusuri sejarah bahasa Indonesia adalah menyelami perjalanan panjang bangsa ini dalam membangun jati diri dan persatuan. Dari bahasa Melayu yang sederhana dan inklusif, hingga menjadi bahasa pemersatu dan simbol kemerdekaan, bahasa Indonesia telah membuktikan kekuatannya sebagai fondasi kebudayaan nasional.

Kini, di era globalisasi dan digital, peran bahasa Indonesia semakin penting. Bukan hanya dalam menjaga persatuan bangsa, tetapi juga dalam memperkenalkan wajah Indonesia ke mata dunia. Karena itu, memahami dan menghargai sejarah bahasa bukan hanya urusan akademik semata, melainkan bagian dari menjaga warisan dan masa depan bangsa.

Sudah saatnya kita semua, sebagai warga negara, tidak hanya menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar, tetapi juga menjadikannya alat untuk berkontribusi di ranah internasional. Karena di balik setiap kata, tersimpan jejak sejarah, perjuangan, dan semangat untuk terus maju sebagai bangsa yang besar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *