Online-uttarakhand.com – Dalam lorong waktu yang panjang dan penuh gejolak, terselip satu nama yang menggema dalam setiap helaan napas umat Islam yaitu Nabi Muhammad SAW. Beliau bukan sekadar manusia biasa, tapi mercusuar yang menuntun umat dari gelapnya kejahilan menuju terang petunjuk Ilahi. Sejarah dakwah Nabi Muhammad SAW lengkap adalah kisah agung yang lebih dari sekadar perjalanan spiritual, ia adalah revolusi hati, perubahan sosial, dan kebangkitan peradaban. Bagi kamu yang belum tahu tentang Sejarah dakwah Nabi Muhammad SAW, mari simak ulasan berikut ini hingga akhir!
Kelahiran Sang Penuntun Cahaya
Lahir pada Senin, 12 Rabi’ul Awal tahun Gajah (571 M), Nabi Muhammad SAW datang ke dunia pada masa yang kelam. Tahun Gajah bukan hanya catatan sejarah, tapi simbol keajaiban, saat pasukan gajah pimpinan Abrahah dihancurkan oleh burung ababil sebagaimana diabadikan dalam Surah Al-Fil. Sejak detik pertama, tanda-tanda kenabian telah menyelimuti beliau.
Ayahnya, Abdullah, telah wafat sebelum kelahiran sang bayi mulia. Ibunya, Aminah, hanya sempat merawatnya hingga usia 6 tahun. Setelah itu, Nabi diasuh oleh kakeknya Abdul Muthalib dan kemudian oleh pamannya, Abu Thalib. Walau hidup dalam keterbatasan, Nabi kecil dikenal jujur, cerdas, dan memiliki akhlak yang memesona.
Masa Muda yang Terlindungi dari Dosa
Di masa remajanya, Muhammad SAW menolak larut dalam budaya jahiliah yang merajalela. Dalam kisah yang diriwayatkan, beliau pernah hendak menghadiri pesta, tapi selalu tertidur sebelum sempat ikut serta. Ini bukan kebetulan ini petunjuk bahwa Allah SWT telah menjaga beliau bahkan sejak muda.
Pada usia 25 tahun, perjalanan hidup beliau berubah drastis setelah menikahi Khadijah binti Khuwailid, seorang wanita bangsawan dan pebisnis sukses. Pernikahan ini bukan hanya soal cinta, tapi pondasi dakwah Islam. Khadijah adalah tiang kokoh yang menopang semangat Rasul di kala badai penolakan menerpa.
Menerima Wahyu Pertama, Awal dari Perjuangan Abadi
Tepat di usia 40 tahun, saat menyendiri di Gua Hira, Nabi Muhammad SAW menerima wahyu pertama melalui Malaikat Jibril. Surah Al-‘Alaq ayat 1-5 menjadi awal perjalanan kenabian beliau. Tubuhnya gemetar, jiwanya bergolak, tapi semangatnya membara. Inilah titik mula dari sejarah dakwah Nabi Muhammad SAW lengkap, babak yang mengguncang Mekkah hingga pelosok dunia.
Dakwah dimulai secara sembunyi-sembunyi. Keluarga dan sahabat terdekat menjadi penerima pertama dari cahaya ini yaitu Khadijah, Ali bin Abi Thalib, Abu Bakar, dan Zaid bin Haritsah. Tapi seiring waktu, seruan tauhid harus menggema lebih luas.
Dakwah Terang-Terangan dan Perlawanan Kaum Quraisy
Tiga tahun setelah wahyu pertama, Rasulullah mulai berdakwah secara terbuka. Seruan “Tiada Tuhan selain Allah” menggema di bukit Shafa, menyentak telinga kaum Quraisy. Mereka tak tinggal diam penghinaan, boikot, dan siksaan menjadi makanan harian kaum Muslimin.
Abu Lahab, Abu Jahal, dan para pemuka Mekkah melihat Islam sebagai ancaman terhadap sistem sosial dan ekonomi mereka. Namun, Rasul tak gentar. Meski kaum Muslimin disiksa, mereka tetap teguh. Bilal bin Rabah, Sumayyah binti Khayyat, dan Ammar bin Yasir menjadi simbol keteguhan iman.
Hijrah ke Madinah, Titik Balik Dakwah Islam
Pada tahun 622 M, Rasulullah bersama para sahabat hijrah ke Yatsrib yang kemudian di kenal sebagai Madinah. Di sinilah fase baru dari sejarah dakwah Nabi Muhammad SAW lengkap dimulai. Umat Islam bukan lagi minoritas teraniaya, tapi komunitas kuat yang membangun peradaban.
Piagam Madinah di susun sebagai perjanjian sosial pertama yang mengakui hak semua warga, baik Muslim maupun non-Muslim. Masjid Quba dan Masjid Nabawi di dirikan, bukan sekadar tempat ibadah, tapi juga pusat pendidikan dan pemerintahan. Islam berkembang cepat di bawah naungan wahyu dan strategi kenabian.
Baca juga: Winston Churchill, Pahlawan Inggris Raya yang Hidup Berkali-Kali
Perang dan Perdamaian, Strategi dan Hikmah Dakwah
Demi mempertahankan hak dan keberlangsungan dakwah, beberapa perang tak terelakkan. Perang Badar, Uhud, dan Khandaq menjadi saksi keberanian Rasul dan para sahabat. Tapi beliau bukan hanya panglima perang beliau juga penyeru damai. Perjanjian Hudaibiyah yang tampak merugikan, ternyata menjadi strategi brilian yang membuka pintu Fathul Makkah.
Ketika Mekkah akhirnya di taklukkan tanpa pertumpahan darah, Nabi menunjukkan sikap luar biasa: bukan balas dendam, melainkan ampunan. Beliau memaafkan musuh-musuh lamanya dan berkata, “Pergilah, kalian bebas.”
Mukjizat Nabi Muhammad SAW
Mukjizat Nabi bukan hanya wahyu Al-Qur’an yang tak tertandingi, tapi juga kejadian luar biasa lainnya. Pembelahan bulan, air yang memancar dari jari-jarinya, makanan yang cukup untuk ribuan dari bekal sedikit semua memperkuat keimanan para sahabat. Tapi mukjizat terbesar adalah perubahan hati umat yang dulunya menyembah berhala, kini mencintai Allah sepenuh jiwa.
Wafatnya Sang Rasul, Tangisan Umat dan Warisan Abadi
Pada bulan Shafar tahun ke-11 Hijriah, Rasulullah mulai sakit. Suhunya tinggi, tubuhnya lemah, tapi imannya tetap membara. Pada Senin, 12 Rabi’ul Awal, beliau wafat di pangkuan Aisyah radhiyallahu ‘anha. Tangis sahabat membanjiri Madinah, tapi cahaya dakwah tak pernah padam.
Beliau meninggalkan kita bukan harta, bukan istana, tapi warisan paling berharga yaitu Al-Qur’an dan sunnah. Hingga kini, jutaan umat menelusuri sejarah dakwah Nabi Muhammad SAW lengkap sebagai inspirasi hidup.
Sejarah dakwah Nabi Muhammad SAW lengkap bukan hanya rekaman masa lalu. Ia adalah kompas kehidupan, lentera jiwa yang menunjukkan arah dalam gelapnya zaman. Dari Mekkah ke Madinah, dari Gua Hira ke padang Arafah, beliau menuntun dunia dengan cinta, ilmu, dan keteguhan. Mari kita teladani perjuangan beliau, agar hidup kita pun berjejak seperti jejak beliau membawa manfaat, menyebar kebaikan, dan teguh dalam iman, walau badai menghadang.