online-uttarakhand.com – Kalau bicara soal kejayaan Islam, kebanyakan dari kita langsung teringat pada masa keemasan di Baghdad atau Andalusia. Tapi tahukah Anda, jauh sebelum itu, ada satu masa yang menjadi fondasi awal kemajuan dunia Islam? Ya, peradaban Islam pada masa Bani Umayyah adalah salah satu tonggak penting yang sering luput dari sorotan. Periode ini bukan cuma soal ekspansi wilayah, tapi juga soal budaya, ilmu pengetahuan, dan sistem pemerintahan yang sangat maju untuk zamannya.
Lalu, sebenarnya seperti apa sih wujud nyata peradaban Islam pada masa Bani Umayyah? Kenapa dinasti ini begitu penting untuk dipelajari di era sekarang? Artikel ini akan mengajak Anda menyusuri berbagai aspek menarik dari peradaban Islam di masa kekuasaan Bani Umayyah. Yuk, kita gali lebih dalam!
Awal Berdirinya Dinasti Bani Umayyah, Bukan Sekadar Kekuasaan, Tapi Visi Peradaban
Peradaban Islam pada masa Bani Umayyah bermula setelah wafatnya Khalifah Ali bin Abi Thalib, yang menandai berakhirnya masa Khulafaur Rasyidin. Dinasti ini didirikan oleh Muawiyah bin Abi Sufyan pada tahun 661 M dan berpusat di Damaskus, Suriah.
Meskipun awalnya terbentuk dalam suasana politik yang panas, kekuasaan Bani Umayyah segera berkembang pesat. Mereka tidak hanya menata ulang sistem kekhalifahan, tetapi juga mulai membangun struktur pemerintahan modern yang lebih tersentralisasi. Birokrasi, perpajakan, hingga struktur militer diperkuat agar bisa mengelola wilayah yang makin luas. Ini menjadi langkah awal yang menentukan arah peradaban Islam ke depan.
Ekspansi Wilayah, Dari Spanyol Hingga India
Salah satu ciri khas peradaban Islam pada masa Bani Umayyah adalah luasnya kekuasaan yang berhasil mereka capai. Bayangkan, dalam waktu yang relatif singkat, wilayah kekuasaan Islam membentang dari barat di Andalusia (Spanyol), hingga ke timur di wilayah India dan Asia Tengah. Tapi ekspansi ini bukan sekadar penaklukan.
Di banyak wilayah, masyarakat lokal tidak dipaksa masuk Islam, melainkan diberi kesempatan untuk mengenal dan belajar. Ini membuka jalan untuk pertukaran budaya, ide, dan ilmu pengetahuan yang sangat besar. Peradaban Islam menjadi jembatan antara Timur dan Barat, dan Bani Umayyah berada di pusatnya.
Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Budaya, Ketika Islam Jadi Magnet Intelektual
Mungkin banyak yang mengira kemajuan ilmu pengetahuan baru berkembang di masa Abbasiyah. Tapi sebenarnya, fondasinya sudah diletakkan di masa Bani Umayyah. Di bawah kepemimpinan khalifah-khalifah seperti Abdul Malik bin Marwan dan Al-Walid bin Abdul Malik, berbagai sektor mulai mengalami transformasi.
Bahasa Arab mulai digunakan secara resmi dalam administrasi dan menjadi bahasa ilmu pengetahuan. Selain itu, mereka mulai mendirikan rumah sakit, pusat kajian agama, dan memperkenalkan sistem pendidikan berbasis masjid. Hal ini menjadi bukti bahwa Islam pada masa Bani Umayyah tidak hanya kuat dalam militer, tetapi juga tumbuh dalam budaya dan intelektualitas.
Arsitektur Islam, Lahirnya Gaya Megah yang Ikonik
Salah satu warisan besar dari peradaban Islam pada masa Bani Umayyah yang masih bisa Anda saksikan hari ini adalah arsitektur Islam yang megah dan penuh filosofi. Salah satu bangunan paling ikonik adalah Masjid Umayyah di Damaskus, yang hingga kini masih berdiri tegak.
Ciri khas arsitektur pada masa ini adalah perpaduan antara gaya Bizantium, Romawi, dan Arab. Ornamen-ornamen geometris, kaligrafi, serta ukiran-ukiran indah menghiasi bangunan, mencerminkan keindahan spiritual dan estetika tinggi dalam Islam. Arsitektur tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai simbol kejayaan budaya Islam pada masanya.
Sistem Pemerintahan dan Ekonomi yang Tertata
Peradaban Islam pada masa Bani Umayyah juga di kenal karena kemajuan sistem pemerintahan dan ekonominya. Mereka memperkenalkan sistem mata uang sendiri berupa dinar dan dirham, menggantikan sistem barter dan mata uang asing. Ini memudahkan perdagangan dan memperkuat stabilitas ekonomi.
Selain itu, sistem pajak di perbaiki, pos-pos perdagangan di jaga, dan jalan-jalan diperluas. Hal ini menciptakan iklim ekonomi yang sehat dan mendukung pertumbuhan masyarakat secara luas. Peran negara bukan hanya sebagai penguasa, tapi juga sebagai fasilitator kesejahteraan rakyat.
Tantangan dan Akhir Kekuasaan Bani Umayyah
Meski banyak prestasi yang di capai, peradaban Islam pada masa Bani Umayyah juga di warnai oleh berbagai konflik internal. Ketimpangan sosial antara Arab dan non-Arab, serta konflik politik dari berbagai faksi, membuat kekuasaan mereka mulai goyah.
Pada tahun 750 M, kekuasaan Bani Umayyah secara resmi berakhir setelah di kalahkan oleh Dinasti Abbasiyah. Namun, warisan mereka tetap hidup, bahkan berlanjut di wilayah Andalusia lewat pendirian Bani Umayyah II. Artinya, meski secara politik runtuh, peradaban yang mereka bangun tetap berdampak luas dan panjang.
Baca juga: Membongkar Luka Lama Poso: Pelajaran Berharga dari Sejarah Kelam yang Tak Boleh Terulang
Warisan yang Tak Boleh Dilupakan
Melihat betapa luas dan kompleksnya peradaban Islam pada masa Bani Umayyah, rasanya tak berlebihan jika menyebut mereka sebagai peletak dasar kejayaan Islam di masa-masa berikutnya. Dari perluasan wilayah, kemajuan ilmu pengetahuan, kemegahan arsitektur, hingga sistem pemerintahan yang modern, semuanya menyumbang peran besar dalam membentuk wajah dunia Islam.
Sebagai generasi masa kini, kita punya tanggung jawab untuk tidak sekadar mengagumi masa lalu, tapi juga mengambil pelajaran dari sejarah gemilang tersebut. Karena peradaban Islam pada masa Bani Umayyah bukan hanya tentang siapa yang memimpin, tapi tentang bagaimana nilai, ilmu, dan budaya bisa menyatu dalam satu kekuatan besar yang mengubah dunia.