Online-uttarakhand.com – Anda penasaran, bagaimana Indonesia bisa berdiri sebagai negara merdeka? Tentu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Di balik proklamasi 17 Agustus 1945, ada proses panjang dan rumit yang di jalani oleh para tokoh bangsa. Dua lembaga penting yang menjadi motor penggerak lahirnya Indonesia merdeka adalah BPUPKI dan PPKI. Nah, kali ini mari kita mengulas lebih dalam sejarah BPUPKI dan PPKI, dua organisasi yang tak bisa di pisahkan dari narasi besar bangsa ini.
Sejarah Pembentukan BPUPKI, Awal Menuju Kemerdekaan
Untuk memahami sejarah BPUPKI dan PPKI, kita harus mulai dari konteks zaman Jepang. Pada akhir Perang Dunia II, Jepang terdesak oleh serangan Sekutu dan butuh dukungan rakyat Indonesia. Demi menarik simpati, Jepang menjanjikan kemerdekaan kepada Indonesia dan membentuk sebuah badan persiapan bernama BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha,Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) pada 29 April 1945.
BPUPKI di pimpin oleh Dr. K.R.T. Radjiman Wedyodiningrat dengan dua wakil, Ichibangase dari Jepang dan R.P. Suroso. Badan ini bertugas menyelidiki dan merumuskan segala hal terkait kemerdekaan, termasuk dasar negara. Dalam pelaksanaannya, BPUPKI membentuk beberapa panitia seperti panitia perumus yang di ketuai Ir. Soekarno, panitia ekonomi oleh Moh. Hatta, serta panitia pembela tanah air oleh Abikusno Cokrosuyoso.
Sidang pertama BPUPKI berlangsung dari 29 Mei hingga 1 Juni 1945. Dalam sidang ini, tiga tokoh besar menyampaikan usulan dasar negara, Mr. Muh. Yamin, Prof. Dr. Supomo, dan Ir. Soekarno. Usulan Soekarno pada tanggal 1 Juni 1945 akhirnya melahirkan istilah “Pancasila”, yang kemudian menjadi dasar negara kita.
Baca juga: Mengungkap Perang Saudara Suriah, Api yang Tak Pernah Padam di Tanah Syam
Sidang Kedua BPUPKI, Merumuskan UUD dan Bentuk Negara
Setelah masa reses, BPUPKI kembali menggelar sidang kedua dari 10 hingga 17 Juli 1945. Fokus utama sidang ini adalah penyusunan rancangan Undang-Undang Dasar. Sidang membentuk tiga panitia penting, panitia hukum dasar, panitia ekonomi, dan panitia pertahanan.
Panitia hukum dasar di ketuai oleh Ir. Soekarno dan membentuk tim kecil yang di ketuai oleh Prof. Dr. Supomo. Pada 14 Juli 1945, Soekarno melaporkan hasil kerjanya yang mencakup pernyataan kemerdekaan, pembukaan UUD (yang diambil dari Piagam Jakarta), dan batang tubuh UUD. Laporan ini di terima oleh sidang secara bulat.
Dengan selesainya tugas BPUPKI, maka badan ini di bubarkan pada 7 Agustus 1945. Namun kerja keras belum selesai. Sebuah badan baru pun di bentuk untuk melanjutkan tugas penting berikutnya, mempersiapkan kemerdekaan Indonesia secara konkret.
Sejarah Pembentukan PPKI, Melanjutkan Perjuangan Menuju Proklamasi
Melanjutkan sejarah BPUPKI dan PPKI, selanjutnya di bentuklah Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada tanggal 7 Agustus 1945. PPKI di sebut juga Dokuritsu Junbi Inkai dalam bahasa Jepang. Tugas PPKI adalah menuntaskan pekerjaan BPUPKI dan mempersiapkan pelaksanaan kemerdekaan.
Keanggotaan awal PPKI terdiri dari 21 orang yang di pilih oleh Jepang, mewakili berbagai wilayah di Indonesia. Ir. Soekarno di angkat sebagai ketua, Drs. Moh. Hatta sebagai wakil ketua, dan Mr. Ahmad Subarjo sebagai penasihat. Namun, demi memberi kesan bahwa PPKI bukan boneka Jepang, anggota di tambah menjadi 27 orang tanpa seizin Jepang.
Pada tanggal 9 Agustus 1945, Soekarno, Hatta, dan Radjiman Wedyodiningrat di undang ke Saigon oleh Jenderal Terauchi. Di sana, mereka menerima kabar bahwa Jepang akan memberikan kemerdekaan pada 24 Agustus 1945. Namun, situasi berubah cepat setelah bom atom dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki.
Peran Penting BPUPKI dan PPKI dalam Sejarah Indonesia
Sejarah BPUPKI dan PPKI tak bisa dipandang sebelah mata. BPUPKI adalah wadah awal yang mengkristalisasi gagasan kemerdekaan dan merumuskan dasar negara. Sementara PPKI menjadi penggerak teknis yang merealisasikan kemerdekaan secara nyata. Dua sidang BPUPKI menjadi tonggak penting lahirnya Pancasila dan UUD 1945.
Di sisi lain, PPKI memainkan peran krusial pasca, Jepang menyerah kepada Sekutu. Dalam sidangnya pada 18 Agustus 1945, PPKI menetapkan UUD 1945, memilih Soekarno sebagai Presiden, dan Moh. Hatta sebagai Wakil Presiden. Mereka juga membentuk Komite Nasional sebagai cikal bakal parlemen.
Tindakan cepat dan tepat dari para tokoh bangsa melalui BPUPKI dan PPKI menjadi fondasi kuat berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Tanpa kedua badan ini, bukan tidak mungkin kemerdekaan Indonesia akan tertunda lebih lama.
Pentingnya Memahami Sejarah BPUPKI dan PPKI
Menelusuri sejarah BPUPKI dan PPKI adalah sebuah pengingat bahwa kemerdekaan yang kita nikmati hari ini diperoleh melalui perjuangan intelektual dan diplomasi panjang. Dua badan ini bukan sekadar bagian dari buku sejarah, tapi bukti bahwa bangsa ini dibangun atas dasar pemikiran, musyawarah, dan semangat gotong royong.
Dengan mengetahui sejarah BPUPKI dan PPKI, anda tak hanya memperkaya wawasan, tetapi juga turut menjaga warisan perjuangan bangsa. Sudah saatnya generasi masa kini memahami dan meneruskan semangat para pendiri bangsa, bukan hanya dalam upacara, tetapi dalam tindakan nyata menjaga kemerdekaan.